BTS dan BigHit Dapat Ratusan Juta Rupiah dari Haters

BigHit Music baru saja merilis pernyataan bahwa mereka secara rutin telah mengajukan tuntutan hukum pada para pelaku aktivitas jahat kepada BTS. Aktivitas jahat tersebut termasuk pencemaran nama baik, serangan kepada pribadi member, pelecehan seksual, penyebaran informasi yang tidak berdasar, serta kritik dengan niat buruk.

Related Keywoard:bts, bighit, big hit, hybe, haters

Tindakan hukum yang diambil BigHit Music selaku label musik yang menaungi BTS bisa berupa tindakan perdata maupun pidana. Tindakan diambil terutama pada pemilik akun-akun YouTube dan pengguna komunitas daring DC Online yang kerap kali melakukan aktivitas jahat yang dimaksud.

BigHit juga menyampaikan bahwa baru-baru ini, para pelaku kejahatan yang telah diproses oleh pengadilan telah dijatuhi hukuman pidana plus denda sebesar total sembilan juta won atau sekitar Rp108 juta. Agensi itu juga akan memastikan bahwa denda tersebut dibayar sepenuhnya demi mengirim pesan bahwa seluruh pihak yang terlibat akan mendapat konsekuensi atas tindakan mereka.

Pada minggu lalu, V lewat akun Weverse BTS menyampaikan bahwa ia akan menuntut seorang youtuber yang mengunggah video berisi berita bohong tentangnya. Saat itu, penyanyi dengan nama lengkap Kim Tae-hyung itu menulis bahwa ia akan menuntut mewakili para artis lainnya yang tidak mampu melakukan tuntutan.

Kanal YouTube dari youtuber tersebut memang berisi video-video tentang gosip para artis Korea, termasuk beberapa idol K-pop. Beberapa hari setelah youtuber itu mengunggah video gosip V, ia juga menerbitkan gosip tentang Jungkook yang berpacaran dengan aktris Lee Yoo-bi. Rumor ini telah dibantah oleh masing-masing agensi yang bersangkutan.

Lewat pernyataannya itu, BigHit juga memastikan bahwa mereka tetap akan mengajukan tuntutan kepada para pelaku anonim dan pelaku yang secara berkala mengubah nama mereka atau nama akunnya. Selain BigHit, agensi manajemen BTS, yaitu HYBE juga merilis pernyataan yang mirip untuk kasus yang sama untuk artis mereka, yaitu SEVENTEEN, TXT, NU'EST, dan ENHYPEN.

BTS kerap menjadi sasaran komentar dan tindakan jahat dari berbagai kalangan. BigHit Music baru saja merilis pernyataan bahwa mereka secara rutin telah mengajukan tuntutan hukum pada para pelaku aktivitas jahat kepada BTS.

Aktivitas jahat tersebut termasuk pencemaran nama baik, serangan kepada pribadi member, pelecehan seksual, penyebaran informasi yang tidak berdasar, serta kritik dengan niat buruk. Tindakan hukum yang diambil BigHit Music selaku label musik yang menaungi BTS bisa berupa tindakan perdata maupun pidana. Tindakan diambil terutama pada pemilik akun-akun YouTube dan pengguna komunitas daring DC Online yang kerap kali melakukan aktivitas jahat yang dimaksud.

BigHit juga menyampaikan bahwa baru-baru ini, para pelaku kejahatan yang telah diproses oleh pengadilan telah dijatuhi hukuman pidana plus denda sebesar total sembilan juta won atau sekitar Rp108 juta. Agensi itu juga akan memastikan bahwa denda tersebut dibayar sepenuhnya demi mengirim pesan bahwa seluruh pihak yang terlibat akan mendapat konsekuensi atas tindakan mereka.

Big Hit mengambil tindakan tegas kepada haters boyband naungannya, Bangtan Boys alias BTS. Mereka mengatakan sudah menempuh jalur hukum bagi haters yang menyebarkan berita palsu dan komentar nyinyir terhadap para member.

"Halo. Ini adalah Big Hit Music. Perusahaan kami secara teratur memulai proses hukum terhadap pelaku aktivitas jahat yang terkait dengan BTS," kata Big Hit sebagaimana dilansir Soompi pada Selasa (30/3/2021).

"Termasuk kritik yang bermaksud jahat, penyebaran informasi tidak berdasar, pelecehan seksual, serangan pribadi, dan pencemaran nama baik. Kami ingin memberikan informasi terbaru tentang kegiatan ini," sambungnya.

Satu di antaranya, Big Hit sudah melaporkan netizen yang membuat postingan buruk tentang BTS di komunitas tertentu. Dia bilang sudah melacak akun-akun tersebut dan melaporkannya ke polisi. "Kelompok pelaku terbaru ini termasuk pengguna non-anggota komunitas internet DC Inside. Untuk jangka waktu yang lama, kami telah mengumpulkan bukti pengeposan berbahaya berulang yang dibuat di "galeri" DC Inside tertentu (papan pesan) oleh akun non-anggota kami telah memberikan informasi masuk yang terkait dengan pengeposan ini kepada pejabat penegak hukum," jelas Big Hit.

Meskipun sudah dihapus, Big Hit menuturkan bahwa kasus ini tetap bisa diproses secara hukum. "Kami telah mengonfirmasi bahwa meskipun riwayat pengeposan dihapus atau akun dihapus setelah membuat pengeposan yang berbahaya, informasi jaringan yang memadai tetap memungkinkan penyelidikan kriminal untuk dilanjutkan," ucap Big Hit. "Oleh karena itu, tindakan tersebut dapat dikenakan proses pidana," imbuhnya lagi.

"Kami akan terus melakukan tindakan tegas untuk memastikan bahwa pelaku yang terlibat dalam tindakan jahat ini dituntut sepenuhnya sesuai hukum, dan kebijakan kami tentang tidak ada penyelesaian dan keringanan keringanan hukuman tetap berlaku," ungkapnya. Hingga kini, Big Hit akan terus mengumpulkan bukti komentar nyinyir. Dia juga meminta bantuan kepada ARMY (sebutan fans BTS) untuk melaporkan akun-akun yang memposting komentar kebencian.

"Kami selalu berterima kasih atas kasih sayang dan dedikasi yang ditunjukkan oleh penggemar BTS kami. Kami akan terus bekerja untuk memastikan bahwa hak artis kami dilindungi sepenuhnya. Terima kasih," tandasnya.